Gambar diatas bukan di masjidil aksa atau di timur tengah, juga bukan foto orang lagi kedemenan main laptop atau lagi berjemur diatap, tapi itu tampang orang lagi pusing pointing anten yang udah 3 hari dak conek, tepatnya di Yayasan Islahul Anam, Dasan Makmur, Aik Darek, Batukliang, yang baru berdiriin SMK, lha yang lagi jonggok pegang laptop ini komandanya, lihat aja seragamnya yang loreng-loreng asli afganistan dikirim lewat pasar renteng.
Sebelum kita pasang anten di sekolah ini, kita udah adain survey lokasi lewat darat maupun udara (motor dan google earth), dari perhitungan awal kita posisi AP terdekat adalah ict batukliang (4,17 km) dan alternatif ict-pringgarata (4,63 km),
Dengan jarak segitu kita gunakan alat-alat sbb :
1. Radio AP JAHT 4001, dengan output 200ml (54 mbbs)
2. Antena grid kenbotong 24 dbm
3. pipa 1 lonjor 6 meter
4. Kabel UTP 80m USA
5. Kabel Power 20 m Focus
kita mendapatkan referensi radio JAHT yang digabung dengan Antena Grid 24 dbm, bisa mencapai jarak maksimal 7 km udara, jadi dengan jarak hanya 4,17 km isyallah tidak akan ada kendala.
Persiapan kita mulai dari posko di praya, mulai dari setting radio, krimping kabel, sambung cok power, bor kotak bok dll, dan itu kita lakukan dihari pertama sebelum kita berangkat ke batukliang.
Jum'at siang sehabis sholat jum'at kita mulai meluncur ke batukliang, dan masalah berawal disini, sesampai kita di batukliang, pipa yang sudah kita pesan hari sebelumnya ternyata tidak ada.... aduh musibah,
kita harus keliling dulu mencari pipa sampai ke mataram baru kita bisa dapat pipa ukuran 1,5", hari sudah sore dan hujan juga mulai turun kita baru sampai di sekolah, sampai dengan azan mahgrib kita hanya menaikkan pipa dan alat-alat lain di atas atap, itupun badan udah basah kuyup
Hari kedua,
setelah anten terpasang di pipa penyangga, kita molai pointing putar sana-sini, bolak-balik kanan-kiri tapi hasilnya NOL tidak ada sinyal, justru AP-AP yang ada di mataram dan kepunyaan PLN yang terdeteksi, berhubung temen kita yang satu ini juga ada tugas ke senggigi dan takut di coret dari daftar peserta maka dianya cabut duluan.
Akhirnya kita menghubungi bala bantuan, dedengkotnya TOWER yang berdomisili di batukliang ini juga, tapi begitu bantuan dateng, hujan besar juga ikut dateng, jadi yang kita kerjain hanya nongkrong-nongkrong di teras sekolah, sambil lihat orang wara-wiri kehujanan, setelah hampir 3 jam hujan baru mulai mengecil, tinggal gerimis-gerimis kecil kita mulai saja eksen, anten kita seting ulang dan kita mulai pointing, tapi hasilnya juga tetap sama sinyal NOL tidak ada tanda-tanda kehidupan,
Dugaan sementara ketinggian anten kurang, maka kita coba untuk menaikkan ketinggian alternatifnya dalah ujung salah satu kubah, dengan merubah posisi ini ketinggian bertambah sekitar 4 meter dari posisi awal dan alhamdullihah cling...kita dapat sinyal pertama 12% dari arah Pringgarata..... LEGA, tapi azan magrib juga udah tiba, maka pekerjaan kita lanjut besok pagi lagi dan kebetulah besok adalah hari minggu.
Hari Minggu pagi dan merupakan hari ketiga pemasangan anten ini,
Posisi anten tepat di atas kubah dengan posisi awal signal 12% dari ICT-Pringgarata tapi juga kurang stabil, maka kita coba ulang untuk pointing ulang ke arah ICT-Batukliang tetapi terlebih dahulu harus merubah posisi anten ke posisi horisontal dan ternyata hasilnya .....CLING ..... sangat memuaskan singnal bisa terdeteksi sampai 20% dan sudah cukup kualias untuk ukuran radio JAHT
Akhirnya bisa selesai juga anten yang satu ini dan tinggal rapi-rapi kabel, pembekalan sedikit tentang troubleshooting dan cara mengecek jaringan pada pengelola di sekolah.
Yang menjadi catatan kita kali ini adalah : ini pemasangan anten yang paling lama, sampai butuh waktu 3 hari, kalok kita lihat posisi atau media penempatan anten di atas lantai beton, bisa dibilang sangat gampang, karena kita tidak harus membongkar genteng dan naik plafon
jarak AP-Klient 4,16 km harusnya tidak ada kendala, kondisi seperti ini seharusnya kita hanya butuh waktu 1 hari untuk menyelesikan anten ini, tapi kali ini lain faktor cuaca yang menjadi penyebab utamanya tidak bisa kita prediksi selain beberapa faktor lain.
Tim untuk pekerjaan ini sebanyak 4 orang, memang tidak semua dikatakan trampil dan berpengalaman tapi paling tidak kita sudah biasa naik atap rumah orang (maling kaliili.......), yang pertama dan juga jadi andalan tim andalan Pak. LAN (Bapak Gemes), yang di juluki PENGENDALI DARAT, beliau ini sangat cekatan untuk urusan wira-wiri, apapun pekerjaanya akan disikat cuman jangan suruh dia naik atap.....hiiiiiiiiiiiii....gemeter langsung.
sosok beliau seperti foto di bawah ini :
Kalok yang lagi melongo ini Pak. L.Sofyan, dia hobi di air (pengendali air) alias tukang mancing, dia baru pulang jihad dari afganistan, lihat aja jaketnya lorengnya, itu hasil rampasan dari tentara amerika pas jalan-jalan ke pasar renteng (kok dak nyambung ya)....hihii..x10
Ini bala kantuan kita yang kita datengkan pas posisi kritis alias tidak conek-conek, dia salah satu selebritis di kalangan per-toweran, hobinya panjat tiang (pengendali udara) lha kalok pas musim maulid begini dia alih profesi jadi tukang panjat "jurakkan" alias "panjat pinang", hayooo siapa berani lawan.?????...
orang ke empat adalah yang nulis ini, maklum tukang foto dak ikut kena foto, atau mungkin malu lihat tampannya sendiri, ha...ha...haa, oke cerio.